Oleh M.Wiratama Albarizi, S.Pd (Guru Bahasa Indonesia UPT SMPN 7 Banjit).
Materi disampaikan Pada Pesantren Kilat Online Ramadhan di Radio Komunitas Pelita107,7 Mhz Sabtu, 23 Maret 2024.
Anak-anak yang dirahmati oleh Allah SWT, kita masih dalam tadabbur ayat dan kita telah melalui pada penggalan-penggalan ayat:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Maka diantara ayat berikutnya adalah:
أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ
“Hari-hari yang berbilang, yang tertentu, yang terbatas.”
Anak-anak yang di rahmati oleh Allah SWT, Kalimat ini memberikan isyarat kepada kita berkaitan dengan kewajiban puasa secara khusus, Ketahuilah bahwa puasa itu tidak Allah wajibkan seluruh hari dalam sepanjang tahun maka jangan merasa berat. Sesungguhnya puasa itu hanya dalam hitungan hari. Sehingga wahai orang yang merasa terbebani, Jangan terlampau merasa berat, Sesungguhnya puasa hanya dalam beberapa hari. Atau pula bagi orang yang memiliki semangat melakukan kebaikan, Wahai orang yang memiliki semangat mencari pahala, Ingat bahwa Ramadhan di dalamnya penuh dengan keutamaan dan Allah mewajibkan puasa di dalamnya, Sungguh Ramadhan adalah hari-hari yang tertentu, terbatas waktunya.
Jangan kita sia-siakan kesempatannya, Jangan sia-siakan kesempatan datangnya Ramadhan, Sesungguhnya waktunya terbatas. Bila Ramadhan telah lewat, maka kita tidak mendapatkan keutamaan besar yang Allah SWT letakkan di bulan Ramadhan.
Para pendengar Radio Komunitas Pelita yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka di sini ada poin-poin yang perlu kita kembali ingat berkaitan agama kita. Sesungguhnya agama kita adalah agama yang mudah, agama yang Allah menghendaki kemudahan dan bukan kesulitan.
يُرِيدُ اللَّـهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kemudahan bagi Anda dan Allah tidak menghendaki kesulitan bagi kalian.” (QS. Al-Baqarah[2]: 185)
إِنَّ الدِّينَ يُسْر
“Agama ini mudah.” (HR. Bukhari)
Dan begitulah sesungguhnya kenyataan yang ada. Seluruh rangkaian syariat yang Allah ajarkan semuanya mudah. Tauhid sangat mudah, Semua ibadah; Shalat, Puasa, Zakat, Haji, Sangat mudah.
Shalat diantara 24 jam, Allah hanya mewajibkan kita 5 kali shalat dan satu kali shalat. Boleh jadi hanya memakan waktu 10 menit, seandainya kali 5 menjadi 50 menit. Katakanlah kita berikan waktu 1 jam saja atau lebih sedikit, kita masih memiliki sisa waktu 23 jam untuk melakukan kegiatan lainnya. Jadi jika setelah kita rincikan seperti itu Shalat tidaklah berat.
Demikian pula puasa, diantara 360 hari, Allah hanya ambil 30 hari agar kita berpuasa. Sesuatu yang tidak berat.
Zakat, harta kita yang banyak hanya Allah inginkan 2,5%, itu pun tidak semua harta Anda dizakati. Karena zakat barang-barangnya tertentu.
Haji, Pergi ke Baitullah untuk melakukan serangkaian manasik yang Allah telah ajarkan hanya seumur hidup sekali, bukan setiap tahun. Sungguh agama ini mudah. Agama Allah Subhanahu wa Ta’ala ajarkan dengan segala kemudahan. Dan maslahat atau kebaikannya itu semua kembali kepada hambaNya itu sendiri.
Anak-anak UPT SMPN 7 Banjit yang Bapak cintai yang dirahmati Allah Subhanahu Ta’ala,
Maka sesungguhnya tidak akan terasa berat melaksanakan agama ini kecuali bagi orang-orang yang menutup mata tentang agama islam. Atau dia membeban-bebankan sesuatu yang tidak Allah bebankan alias orang yang mereka mengada-adakan perkara bid’ah, perkara baru, sehingga dia memberat-beratkan diri dengan berbagai macam acara, amalan yang tidak diajarkan oleh Allah Subhanahu Ta’ala. Sehingga agama ini terasa berat. Atau juga hatinya rusak, penuh dengan kemaksiatan. Karena banyaknya maksiat yang dia lakukan, sehingga hatinya berat melakukan sesuatu yang walaupun ringan. Karena maksiat itu akan membuat hati berkarat, akan membuat hati bernoda hitam, Akan membuat hati menjadi berat untuk melaksanakan perintah-perintah Allah, seringan apapun (perintah itu).
Anak-anak yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Maka ketahuilah bahwa agama ini ringan.
إِنَّ الدِّينَ يُسْر
“Agama ini ringan.” (HR. Bukhari)
Kemudian juga, dibalik kalimat:
أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ
“Hari-hari yang berbilang, yang tertentu, yang terbatas.”
Maka di sana kita diingatkan bahwa ingatlah hari-hari kita akan terus berjalan, kehidupan pun terbatas, kita bukan orang yang akan langgeng di dunia, kita adalah orang yang akan Allah batasi umurnya dalam hitungan hari. Karena sesungghnya hakikat bulan kita adalah kumpulan hari-hari, tahun adalah kumpulan bulan, hingga seseorang bisa menjadi 20, 30, 40, 50, 60, 70 (tahun), yang sesungguhnya itu kumpulan hari-hari yang berjalan.
Kalau kita tidak waspada tentang umur, maka sungguh kita akan dilupakan dengan berjalannya waktu, tanpa disadari umur kita habis, lalu kita akan siap-siap masuk kubur dan kita belum memiliki persiapan amal tersendiri. Sungguh ini adalah orang yang dilalaikan oleh kehidupan mereka.
Anak-anak yang tercinta,
Sekali lagi hidup ini waktu yang terbatas. Gunakan waktu yang sebaik-baiknya sebagaimana gunakanlah Ramadhan waktu yang terbatas dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita menyesal, di bulan Ramadhan belum berbuat apa-apa. Maka seandainya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyediakan ampunan yang sangat banyak di bulan Ramadhan, maka manfaatkan dengan sangat baik kesempatan tersebut.