Oleh Adi Setiawan, S.Pd (Guru IPS UPT SMPN 7 Banjit).
Materi disampaikan Pada Pesantren Kilat Online Ramadhan di Radio Komunitas Pelita107,7 Mhz Senin,18 Maret 2024.
Sahabat Ramadan identik dengan puasa dan ibadahnya. Di bulan inilah, Pahala akan dilipatgandakan dan doa-doa akan dikabulkan. Maka tidaklah mengherankan jika banyak umat Islam yang memperbanyak amal dan ibadah di bulan penuh berkah ini.
Dalam alquran Az-Zariyat ayat 56
Pada ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa Allah SWT tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Nya. Dalam ajaran agama Islam, apa yang dimaksud dengan ibadah memiliki pemaknaan yang sangat luas.
Ibadah tidak hanya mengacu pada ritual yang menunjukkan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya, Melainkan juga merujuk tentang bagaimana manusia berhubungan dengan manusia lainnya. Maka dalam Islam dikenal konsep Habluminallah Habluminannas.
Habluminallah Habluminannas merupakan dua hal penting yang harus dijaga keseimbangannya oleh seorang muslim untuk mencapai kesempurnaan ibadahnya. Habluminallah Habluminannas harus bersinergi, keduanya harus berjalan berdampingan.
Tidak dibenarkan jika seorang muslim yang begitu taat dengan rajin melaksanakan amalan wajib dan sunnah tanpa tertinggal, Namun dia dengan mudah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti orang lain.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya.”
Perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan kepada sesama umat manusia selama Ramadan merupakan contoh cerminan dari Hablum Minannas. Misalnya saja sedekah yang dilakukan kepada sesama yang membutuhkan.
Perwujudan konsep Habluminallah Habluminannas dapat dilihat dari bagaimana seseorang bersikap. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tidak dibenarkan jika seorang muslim hanya mengutamakan Habluminallah saja, dengan rajin menjalankan shalat sunnah, namun dengan mudah dia mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti orang lain. Memang benar jika dilihat dari bagaimana shalat dikerjakan, hal itu memang mengedepankan hubungan manusia dengan Allah SWT. Akan tetapi bukan berarti tidak ada dimensi sosial dalam shalat. Shalat yang memiliki keseimbangan Habluminallah Habluminannas adalah shalat yang dapat menghindarkan kita dari tindakan keji dan munkar.
Shalat yang didirikan secara berkesinambungan dan khusyu’, sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya, dapat dipastikan akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar, karena kemampuannya dalam menerjemahkan nilai-nilai shalatnya.
Hal itu juga akan tampak dari bagaimana cara seseorang memperlakukan keluarga, tetangga, dan orang lain, sehingga orang di sekitar pelaku shalat ini akan merasa aman.
Perwujudan Habluminallah Habluminannas juga dapat dilihat dari ibadah zakat. Zakat adalah ibadah bentuk ibadah yang menunjukkan perwujudan Habluminallah Habluminannas. Habluminallah karena ketika zakat kita menjalankan perintah Allah SWT, Habluminannas karena dampak zakat tidak hanya bisa dirasakan oleh pelakunya, tapi juga dirasakan masyarakat yang lebih luas dan dapat membantu meringankan kesulitan yang mereka hadapi.
Sahabat taukah kita bahwa ada Hak seorang muslim terhadap sesama muslim lainnya:
1. Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam.
2. Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya.
3. Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat.
4. Jika ia bersin dan mengucapkan ‘Alhamdulillah’ maka do‘akanlah ia dengan ‘Yarhamukallah’.
5.Jika ia sakit maka jenguk.
6. Dan jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim).
Semoga kita semua hidup didunia ini selalu menyeimbangkan amalan antara ibadah kepada allah dan amalan ibadah kepada manusia.