Oleh: Andre M. Iwais, S.Pd.
“Mengapa Kurikulum Perlu berubah”
Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Kurikulum mengatur arah dan tujuan pendidikan, sehingga dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran guru akan berpatokan pada kurikulum yang diterapkan pada satuan pendidikan tempatnya bertugas. Pemerintah Indonesia beberapa kali mengubah kurikulum, memodifikasi kurikulum yang sudah ada atau bahkan mengganti dengan kurikulum yang sepenuhnya berbeda dengan kurikulum yang telah lebih dulu diterapkan. Perubahan kurikulum ini menandakan kurikulum di Indonesia bersifat dinamis karena mengikuti kebutuhan perkembangan zaman. Dalam kurikulum ada banyak hal yang diatur terkait pembelajaran. Manfaat yang dirasakan dengan adanya kurikulum adalah pembelajaran menjadi terarah serta tujuan yang diharapkan tercapai.
Perubahan kurikulum dalam sistem pendidikan adalah langkah-langkah yang penting untuk memastikan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pergantian dari Kurikulum 2013 (K-13) ke Kurikulum Merdeka merupakan perubahan signifikan dalam upaya mengatasi tantangan yang dihadapi selama pandemi Covid-19. Namun, sebagian pihak menganggap perubahan ini kontroversial. Artikel ini akan membahas alasan-alasan mengapa perubahan kurikulum perlu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi Kurikulum 2013.
1. Kompleksitas Kurikulum
Kurikulum 2013 memiliki sejumlah kelemahan yang menjadi fokus evaluasi. Salah satunya adalah kekompleksan kurikulum ini. Kurikulum 2013 menetapkan kompetensi yang terlalu luas dan sulit dipahami oleh guru. Kekompleksan ini berdampak pada beban pelajaran yang berat bagi siswa, yang pada akhirnya mengurangi pemahaman siswa. Guru cenderung beranggapan bahwa mastery learning adalah menuntaskan seluruh materi pembelajaran, bukan ketuntasan pemahaman siswa. Oleh karena itu, perlu ada perubahan yang mengutamakan ketuntasan pemahaman siswa daripada kuantitas materi.
2. Kendala Implementasi
Evaluasi juga menunjukkan bahwa Kurikulum 2013 sulit diimplementasikan. Guru di Indonesia menghadapi kesulitan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menarik dan inspiratif. Bagian-bagian RPP yang terlalu kompleks dan rumit menguras tenaga guru, sehingga mereka lebih fokus pada urusan administrasi daripada pembelajaran yang efektif. Untuk mengatasi tantangan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi, guru dan satuan pendidikan perlu dibebaskan dari beban administrasi yang memberatkan agar mereka dapat lebih leluasa dalam mengajar secara efektif dan inovatif.
3. Kurikulum yang Tidak Fleksibel
Kurikulum 2013 tidak memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengadaptasi tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan di sekitar tempat siswa belajar. Pemerintah memberikan paket silabus komplit yang harus diikuti oleh semua sekolah, tanpa memberikan kesenangan kepada guru untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Hal ini juga berdampak pada guru yang merasa tidak memiliki kurikulum tersebut, sehingga sulit untuk mengubah pendekatan, metodologi, dan cara evaluasi siswa.
Pergantian ke Kurikulum Merdeka
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, pergantian ke Kurikulum Merdeka tampaknya merupakan langkah yang perlu untuk mengatasi masalah yang ada dalam Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka diharapkan akan menjadi kurikulum yang lebih sederhana, mudah diimplementasikan, dan fleksibel. Hal ini akan membantu mengurangi beban pelajaran siswa, memotivasi guru dalam menyusun RPP yang inspiratif, dan memberikan keleluasaan kepada sekolah dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan lokal.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Karakteristik Kurikulum Merdeka
Pengembangan Soft Skills dan Karakter
Fokus pada Materi Esensial
Pembelajaran yang fleksibel
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
3 Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri
Mandiri Belajar
Mandiri Berubah
Mandiri Berbagi
Kesimpulan
Perubahan kurikulum dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka adalah langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Evaluasi Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa kekompleksan, kesulitan implementasi, dan kurang fleksibelnya kurikulum menjadi masalah utama yang perlu diatasi. Dengan pengembangan Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih sederhana, mudah diimplementasikan, dan sesuai dengan kebutuhan lokal, sehingga tercipta pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan.